Memahami Pro dan Kontra Mobil Listrik di Indonesia-Apakah teman Inspeksi masih ragu untuk membeli mobil listrik? Kenali dulu keunggulan dan kekurangan mobil listrik. Menurut data Gaikindo, penjualan wholesale mobil listrik atau Battery electric vehicle (BEV) di tanah air pada desember 2023 mencapai 3,2 unit, naik 65% di bandingkan November 2023.
Kamu bisa menemukan beragam model mobil listrik dengan harga mulai Rp250 juta, lho. Agar bijak dalam memilih, simak keunggulan dan kekurangan mobil listrik berikut ini.
Tak hanya menekan emisi karbon, inilah pro dan kontra mobil listrik di indonesia. Pahami dulu sebelum kamu membelinya.
1. Hemat biaya bahan bakar
Salah satu kelebihan mobil listrik yaitu hemat biaya bahan bakar. Mobil listrik mengkonversi dua per tiga energi listrik menjadi energi mekanik. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penggunaan mobil konvensional yang mengubah kurang dari sepertiga bahan bakar sebagai penggerak.
2. Minim perawatan
Selanjutnya, perawatan mobil listrik di nilai lebih irit di kantong. Karena punya mekanikal yang berbeda dengan mobil konvensional, komponen mobil listrik tidak harus dirawat secara rutin. Meski tidak membutuhkan perawatan ekstra, mesin mobil listrik lebih halus, tidak berisik, lebih cepat, dan lebih responsif daripada mobil konvensional.
3. Ramah lingkungan
Selain menguntungkan penggunanya, mobil listrik juga baik untuk lingkungan. Pasalnya, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang sehingga mengurangi polusi udara, terutama di perkotaan. Hal ini berbeda dengan mobil konvensional yang mengeluarkan sisa pembakaran dari bahan bakar minyak.
4. Bebas ganjil genap
Mobil listrik bebas melaju di jalanan DKI Jakarta karena tidak terikat aturan ganjil genap. Aturan ini tertulis dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 88 Tahun 2019 dan Perubahan atas Peraturan Gubernur No. 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dan Sistem Ganjil Genap.
Kekurangan Mobil Listrik
Di samping keunggulan, mobil listrik tentunya juga punya kekurangan seperti yang di jelaskan di bawah ini.
1. Jarak tempuh terbatas
Jangkauan tempuh terbatas menjadi pertimbangan untuk membeli mobil listrik. Rata-rata mobil ini bisa menempuh jarak 96.000–193.121 km/pengisian daya. Sebaliknya, mobil konvensional rata-rata melalui 482.803 km ketika tangki bensin terisi penuh.
2. Durasi pengisian daya lama
Kekurangan mobil listrik selanjutnya yaitu lamanya durasi pengisian baterai. Pengisian level 1 atau level 2 bisa berlangsung hingga 8 jam. Di stasiun pengisian cepat, baterai baru mencapai 80 persen dalam 30 menit.
3. Stasiun pengisian daya terbatas
Dilansir laman resmi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), terdapat 1.081 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN atau swasta yang beroperasi di Tanah Air per akhir tahun 2023. SPKLU dari PLN tersebar di 872 lokasi se-Indonesia.
Jumlah ini masih terbilang kecil di bandingkan total stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 6.729 SPBU di Indonesia pada April 2022. Jumlah tersebut di ambil dari gabungan SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo.
Karenanya, kamu perlu merencanakan perjalanan dengan cermat jika mengendarai mobil listrik, mengingat durasi pengisian baterai lama dan tempat isi daya terbatas.
4. Harga baterai mahal
Pabrikan mobil listrik memberikan garansi lama untuk baterai, yaitu 8 tahun atau 160.000 km. Dengan rutinnya pemakaian, baterai tentu perlu di ganti. Oelh karena itu, kamu perlu bersiap karena biaya baterai cukup menguras kantong. Sebagai contoh, Hyundai memasarkan baterai Ioniq 5 sekitar Rp300 juta dan long range Rp400 juta.